BUDAYA MADURA

Aset Nasional Yang Nyaris Ditinggal
( Topeng Dalang Madura )


       
Suatu kebudayaan yang dimiliki oleh kabupaten sumenep (Madura) berupa Topeng Dalang Madura. Seni topeng ini sangat menarik perhatian para turis baik domestik maupun manca negara. Disebut Topeng Dalang karena para pemainnya menggunakan topeng (tokop) sesuai dengan peranannya masing-masing. Dinamakan Topeng Dalang karena jalan ceritanya (dialognya) di bawakan oleh seorang dalang kecuali Semar Bagong Petrok Garing yang disebut Panakawal.
        Seorang dalang harus mempunyai kemampuan mengatur jalannya cerita dengan suara berbeda-beda baik suara laki-laki maupun suara perempuan juga harus pandai membawakan kidung (ngejung) sesuai dengan peran tiap-tiap pemain. Semua pemainnya terdiri atas pemain laki-laki dan tidak biasa pemain topeng dari wanita. Para pemain topeng dibedakan atas peran putri dan peran putra. Sedangkan peran putra dibedakan atas tarian yang halus menengah dan tarian keras. Dan biasanya di ikuti dengan Kleningan yang sesuai.
      Topeng Dalang Madura di Sumenep di bedakan dua versi yaitu; Versi Kalianget dan Versi Selopeng (dasuk). Kedua versi tersebut sama-sama menarik para turis. Terbukti bahwa Topeng Dalang ini pernah di pentaskan di luar negri (Prancis, Jepang, Amerika Serikat, Belgia ) dengan bayaran yang sangat tinggi sehingga menambah Devisa Negara.


  Ada beberapa perbedaan antara Versi Kalianget dan Versi Slopeng(dasuk) yaitu :

      1. Versi Kalianget
  •  Pakar : Sabidin
  •  Exstra : Branyak ( Putra kembar )
  •  Tokop (topeng) untuk laki-laki : Kumis di cat hitam
  •  Rape' : Lurus
  •  Panakawan : Semar Bagong Petruk
  •  Tariannya lebih sederhana 
  •  Warna tokop(topeng) tertentu, misalnya : Gatot Kaca (merah)
  •  Penggunaan gungseng bagi tokoh kasar hanya di kaki kanan.

      2.Versi Slopeng (dasuk)
  • Pakar : Supakra
  • Ekstra : Klono Tonjong Seto (tari tongga) dan Putri kembar
  • Rape' : Disamping kanan dan kiri memanjang ke bawah
  • Panakawan : Semar Bagong Petruk, Saling
  • Tarianya bervariasi
  • Warna tokop(topeng) tertentu, misalnya : Gatot Kaca (putih)
  • Penggunaan gungseng bagi tokoh kasar di kaki kanan dan kiri

  Kelompok Pemain

  • Pemain Putri  
          Sinta
          Srikandi
          Subadro
  • Pemain halus
          Darmo Kusumo
          Nakula/Sadewa
  •  Pemain Menepi
           Arjuno
           Rama
           Lasmana
           B.Kresna 
           Adipati Kusumo
  • Pemain Kasar
          Broto Simo
          Broto Dewa
          Gatot Koco
          Sangkoni
          Rahwono
          Raja Bonto


 Adapun fungsi atau kegunaan Topeng Dalang Madura yaitu : 
  • Sebagai media dakwah
  • Sebagai sarana hiburan
  • Sebagai sarana pendidikan
  • Sebagai alat untuk selamatan ruwat /rokat

Kesimpulan :
"Sayang sekali kesenian ini nyaris ditinggal, karena generasi mudanya kurang menyenangi dan cenderung lebih mengutamakan kesenian dari luar, sehingga dimungkinkan di belakang hari akan punah...Benar-benar sangat disayangkan!"